Rangkuman
Abad 21
diwarnai oleh era globalisasi, untuk mengantisipasi peragangan bebas tingkat
dunia, para pemimpin Negara ASEAN pada tahun 1992 memutuskan didirikanya AFTA
(ASEAN free Trade Area) yang bertujuan meningkatkan keunggulan bersaing
regional karena produksi diarahkan pada orientasi pasar dunia melalui eliminasi
tariff / bea maupun menghilangkan hambatan tarif. Globalisasi ekonomi dan
sistem pasar bebas dunia menempatkan Indonesia bagian dari system tersebut.
Fakta menunjukkan bahwa akhir-akhir ini Indonesia “kebanjiran” barang-barang
luar negari seperti dari Cina, Taiwan, dan Korea yang relative murah harganya.
Kotter(1992) mengingatkan bahwa globalisasi pasar dan kompetisis menciptakan
suatu perubahan yang sanga besar. Strategi yang tepat harus diaplikasi untuk
meraih keberhasilan melalui pemanfaatkan peluang-peluang yang ada pada
lingkungan bisnis yang bergerak cepat dan semakin kompetitif. Banyaknya
perusahaan-perusahaan di dunia dan di Indonesia telah menyadari hal tersebut
dan memilih strategi perusahaan yang tepat. Strategi analyser dan bersifat
sangat berhati-hati dalam mengelola dan memanfaatkan peluangn bisnis serta
memiliki budaya perusahaan yang cenderung konvensional, birokratis, kurang
inovatif, dan berorientasi lokal. Perusahaan dengan strategi prospector harus
didukung oleh SDM yang menganut nilai-nilai inovatif, tidak birokratis dan
fleksibel. Tanpa ada kesesuaian antara strategi perusahaan dan strategi SD,
maka hampir pasti perusahaan tersebut akan menghadapi kesulitan.
Globalisasi
dan SDM
Istilah
globalisasi sebenarnya sudah sering dipergunakan sejak beberapa tahun terakhir.
Implikasi globalisasi pada manajemen SDM tampaknya masih kurang diperhatikan
secara proposional karena tolok ukur keefektifannya kurang memiliki keterkaitan
langsung dengan strategi bisnis. Capra(1997) mengemukakan bahwa penggeseran
paradigma mekanistik keparadigma holistic akan terus berjalan dengan
sendirinya. Stakeholders akan jauh beragam yang antara lain terdiri dari
pemegang saham, keryawan, keluarga, pemasok, pelanggan, komunitas, pemerntah,
ekosistem,Globalisasi adalah suatu kenyataan dan akan mempunyai dampak langsung
maupun tidak langsung pada kebanyakan aspek bisnis d Indoneia. Mendapatkan
calon karyawan yang berkualitas dan professional di Indonesia tidak selalu
mudah. Hal tersebut dikarenakan ketidaksesuaian antar job requirement dengan
kompetensi calon.
Hamel
dan Prahalad mengatakan bahwa kompetisi pada masa depan tidak hanya dapat
dilakukan dengan redefinisi strategi namun perlu juga redefinisi peranan
manajemen atas dalam menciptakan strategi sebab itu peranan para pelaku bisnis
dalam mengidentifikasi bisnis masa depan, menganalisis,merencanakan, menentukan
/ merumuskan serta mengimplementasi strategi yan tepat sangat.
Ada
8 masalah-masalah dimasa depan menurut Taylor (1994)
a.
Trectch
goals yang mensyaratkan bahwa sasaran harus spesifik dan dapat diukur
b.
Visi
masa depan
c.
Struktur
yang ramping
d.
Budaya
baru yang mengacu padaprofesionalisme, keterbuaan dan kerja sama kelompok
e.
Berorientasi
pada mutu atau layanan bekelas dunia
f.
Manajemen
prestasi mensyaratkan setiap individu memberikan produk berkualitas dan layanan
yang memuaskan
g.
Inovasi
menyeluruh
h.
Kemitraan
da jaringan kerja
Strategi
Sumber Daya Manusia
Strategi sumber daya manusia berkaitan dengan misi, visi,
strategi perusahaan, SBU(Strategi Bussines Unit) dan juga strategi fungsional.
Strategi sumber daya manusia mendukung
pengimplementasian strategi korporat dan perlu diterjemahkan
aktivitas-aktivitas SDM, kebijakan-kebijakan, progam-progam yang sejalan dengan
strategi perusahaan. Kesesuaian antara strategi perusahaan dan strategi SDM
perlu diupayakan mendorong kreativitas dan inovasi karyawan dalam mencapai
sasaran perusahaan. Faktor-faktor eksternal yan perlu dipertimbangkan mengacu
pada future trends and needs, demand dan supply, peraturan pemerntah, kebutuhan
manusia pada umumnya dan karyawan pada khususnya, potensi pesaing,
perubahan-perubahan social, demografis, budaya maupun nilai-nilai, teknologi.
Keuntungan
kompetitif adalah melalui pengelolaan sumber daya manusia yang efektif. Sebab
itu network structure dan budaya perusahaan yang mengacu pada inovasi,
kreativitas dan belajar berkesinambungan. Pelatihan-pelatihan yang efektif peru
dirancang untuk meningkatkan kualitas SDM. Aset SDM yang perlu dievaluasi
adalah bobot/kualitas dan potensi SDM yam dimiliki saat ini kebijakan-kebijakan
SDM, system pengadaan, pemeliharaan dan platihan pengembangan, nilai-nilai yang
ada baik yang positif maupun yang negative serta kemampuan mengelola keragaman
SDM. IGM Mantera, misalnya mengemukakan pengukuran keberhasilan karawan
berdasarkan jenis ketrampilan :
a.
Untuk
Ketrampian professional dipergunakan vitality index,
b.
Untuk
ketrampilan manajerial diukur dari kesiapan suksesi.
4 Faktor SDM yang digunakan untuk
mengevaluasi:
·
Tingkat
strategis, antara lain misi, visi dan sasaran organisasi.
·
Faktor
internal SDM, antara lain asset SDM, kualifikasi SDM,
·
Faktor-faktor
eksternal, antara lain demografis, perubahan social, budaya
·
Faktor
Organisasi,antar lain struktur organisasi, strategi perusahaan.
·
Pertimbangan
Konseptual dalam Memilih Strategi SDM
Karakteristik
bisnis abad 21 yang seolah-olah dunia semakin tanpa batas akan ditandai dangan
perdagangan dunia yang kompetitif, tuntutan pelanggan semakin tinggi,hak paten,
factor lingkngan, product life cycle semakin pendek inovasi produk semakin
meningkat. Peranan struktur organisasi harus berorientasi pada kebebasan
bergagasan bagi semua karyawan, keterbukaan, suasana belajar yang
berkesinambugan. Organisasi yang belajar merupakan salah satu pendekatan yang
tepat daam mengemangkan sumber daya manusia untuk mengantisipasi masa depan.
5 komponen dasar Learning Organization
·
Personal
mastery
·
Mental
Models
·
Shared
Vision
·
Team
learning
·
System
thinking
Strategi SDM
adalah retrenchment. Pada umumnya, perusahaan yang memilih strategi ini berada
dalam lingkungan yang sangat kompetitifsehingga implementasi strategi kurang
sistematik dan konsisten. Pelatihan ekstensif diberikan pada para recruites,
sebab itu jalur karir yang jelas biasanya direncanakan dengan seksama.
Mengacu ada
setiap tipologi, perusahaan perlu mempersiapkan strategi SDM yang efektif yang
dengan mempertimbangkan antara lian penanaman budaya perusahaan yang sesuai,
mengimplementasikan aktivitas SDM yiatu pengadaan,pemeliharaan, pelatihan dan
pengembangan secara tepat. Berkaitan dengan future predictable haraterictics
akan memberikan gambaran peranan strategi SDM secara jelas yang kemudian perlu
direncanakan kegiatan-kegiatan SDM yang mendukung.
Aktivitas SDM dalam Menghadapi Bisnis
“Global”
Beberapa Aktivitas manajement
·
Prediksi
SDM perlu dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif melalui penelitian SDM
·
Rekrutmen
dan seleksi harus mendasarkan pada factor kemampuan, keribadian yang positif,
bermotivasi tinggi, nilai-nilai yang menunjang misi visi serta strategi masa
depan
·
Orientasi
atau introduction perlau dilakukan dengan mendasarakan pada budaya perusahaan.
·
Pelatihan
serta pengembangan perlu mengacu pada kompeten, motivasi, dan nilai-nilai yang
diharapkan
·
Struktur
organisasi seyogyanya cenderung ramping dan fleksibel dan mendorong komunikasi
lateral.
·
Jalur
karier karyawan perlu direncanakan dengan seksama dan secara transparan
dikomunikasikan
·
Penilaian
prestasi perlu benar-benar menilai prestasi karyawan secara tepat dan
berorientasi pada pengembangan karyawan.
Kesimpulan
Globalisasi sudah menjamah
dari setiap kalangan,mulai dari sumber daya manusianya itu sendiri yang juga
dapat di ukur dari produktivitas masing-masing dalam kinerjanya. Dalam konteks
ini peran SDM sangat berguna sekali dalam membangaun sebuah perusahaan yang
akan dibangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar